Belajar Matematika dari Kerusuhan LP Tanjung Gusta
Saling melempar tanggung jawab ketika terjadi masalah bukanlah sikap seorang pemimpin. Kerusuhan LP Tanjung Gusta kita jadikan pembelajaran untuk membenahi atau perbaikan di LP lainnya karena hukum sebab-akibat atau aksi-reaksi itu pasti ada. Hanya masalah waktu kapan akan muncul ke permukaan sebab-akibat atau aksi-reaksi itu karena pada dasarnya tingkat kesabaran manusia ada batasnya. Secara logika juga bisa kita dapat bahwa sebuah kerusuhan massa yang besar tidak mungkin hanya karena sakit hati sehari. Jangan terlalu serius ceritanya mari kita lihat kerusuhan LP Tanjung Gusta dari sisi yang berbeda.
Berawal dari kerusuhan LP Tanjung Gusta kemarin, dikabarkan di beberapa surat kabar di Indonesia, diantaranya:
Dari berbagai pemberitaan media diatas, orang-orang yang mempunyai jabatan penting di negara kita ini mulai dari wakil menteri sampai Anggota DPR tidak paham dengan matematika. Apa yang perlu diperbaiki adalah data dan laporan kemasyarakat agar masyarakat Indonesia tidak ikutan salam dalam bermatematika.
Kapasitas LP Tanjung Gusta adalah 1.054 orang dan dihuni 2600 orang sehingga kelebihan kapasitas adalah 1.546 orang dan jika dibuat dalam persentase adalah 146,7% atau sekitar 147%. Apa yang diberitakan media dan mereka yang mengatakan dirinya wakil menteri apalagi wakil rakyat kurang tepat bahwa kelebihan kapasitas LP Tanjung Gusta 247%.
Dengan melihat gambaran sederhana ini, beberapa tahun terakhir ini di meja kerjanya Bapak Presiden SBY banyak data yang salah karena kemampuan para menteri dan wakil rakyat yang salah dalam bermatematika. Akibatnya Bapak Presdiden salah dalam mengambil keputusan karena data yang masuk sudah salah. Kesalahan dalam mengambil keputusan berakibat ke perbaikan yang kurang tepat sehingga perkembangan negara akan jalan di tempat atau malah mengalami kemunduran.
Semoga pemerintah mau terus belajar 😊
Terimakasih kepada Drs.Mujib Wiyono, Bapsol Cynkmoe, Tarutpatni Budi Lestari atas jawaban 150% dari soal yang kami sajikan, yaitu: "Sebuah kapal laut maksimal dapat mengangkut penumpang 100 orang. Saat ini kapal diketahui mengangkut penumpang 250 orang. Berapa persenkah kelebihan penumpang saat ini???".
Suka matematika tapi tidak kenal dengan Bapak Hendra Gunawan kurang seru, yuk mengenal salah satu matematikawan Indonesia melalui video berikut;
Sumber https://www.defantri.com/
Berawal dari kerusuhan LP Tanjung Gusta kemarin, dikabarkan di beberapa surat kabar di Indonesia, diantaranya:
☛ http://berita.plasa.msn.com/ dan http://www.jpnn.com/ menuliskan...Sementara itu, anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari mengatakan, kondisi kelebihan kapasitas sekitar 300 persen menyebabkan pertikaian antar narapidana.
☛ http://regional.kompas.com/ menuliskan...Kanwil Kemhuk dan HAM sebelumnya pasti sudah mengetahui kapasitas lapas lebih dari 247 persen dan minim fasilitas. "Jelas ini sudah tidak sesuai dengan daya tampung napi di lapas, dan yang bertanggung jawab penuh terhadap kondisi dan keadaan ini adalah Menkumham dan Kanwil Depkumham Sumut," ucap Khaidir. [Wakil Direktur LBH Medan Muhammad Khaidir F Harahap SH].
☛ http://www.gatra.com/ menuliskan..."Memang Lapas kami di kota besar ada over penghuni," kata Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia [Wamenkum HAM], Denny Indrayana, Kamis malam, [11/7]. Lapas Kelas IA Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara itu, saat ini dihuni 2.600 orang atau 270% melebihi daya tampung maksimalnya yang hanya untuk 1.500 narapidana.
☛ http://nasional.kompas.com/ menuliskan...Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengakui bahwa Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, memang kelebihan kapasitas. Jumlah narapidana yang mendekam di lapas tersebut terhitung 11 Juli 2013 sekitar 2.600 orang. Jumlah ini, menurut Denny, melebihi kuota sampai 247 persen dari kapasitas maksimal lapas yang seharusnya hanya 1.054 narapidana.
☛ http://www.republika.co.id/ menuliskan...Namun, dari catatan terbaru per Kamis 11 Juni 2013, Lapas tersebut kini menampung sekitar 247 persen lebih banyak dari seharusnya. Artinya Lapas Kelas I Medan ini total berpenghuni sebanyak 2.600 narapidana.
☛ http://www.metrotvnews.com/ menuliskan...Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edy mengungkap dua penyebab terjadinya kerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, Kamis [11/7]. Kelebihan kapasitas menurut Tjatur tak boleh melebihi seratus persen. Namun kenyataannya, kelebihan kapasitas di LP terkait mencapai 247%.
Dari berbagai pemberitaan media diatas, orang-orang yang mempunyai jabatan penting di negara kita ini mulai dari wakil menteri sampai Anggota DPR tidak paham dengan matematika. Apa yang perlu diperbaiki adalah data dan laporan kemasyarakat agar masyarakat Indonesia tidak ikutan salam dalam bermatematika.
Kapasitas LP Tanjung Gusta adalah 1.054 orang dan dihuni 2600 orang sehingga kelebihan kapasitas adalah 1.546 orang dan jika dibuat dalam persentase adalah 146,7% atau sekitar 147%. Apa yang diberitakan media dan mereka yang mengatakan dirinya wakil menteri apalagi wakil rakyat kurang tepat bahwa kelebihan kapasitas LP Tanjung Gusta 247%.
Dengan melihat gambaran sederhana ini, beberapa tahun terakhir ini di meja kerjanya Bapak Presiden SBY banyak data yang salah karena kemampuan para menteri dan wakil rakyat yang salah dalam bermatematika. Akibatnya Bapak Presdiden salah dalam mengambil keputusan karena data yang masuk sudah salah. Kesalahan dalam mengambil keputusan berakibat ke perbaikan yang kurang tepat sehingga perkembangan negara akan jalan di tempat atau malah mengalami kemunduran.
Semoga pemerintah mau terus belajar 😊
Terimakasih kepada Drs.Mujib Wiyono, Bapsol Cynkmoe, Tarutpatni Budi Lestari atas jawaban 150% dari soal yang kami sajikan, yaitu: "Sebuah kapal laut maksimal dapat mengangkut penumpang 100 orang. Saat ini kapal diketahui mengangkut penumpang 250 orang. Berapa persenkah kelebihan penumpang saat ini???".
Suka matematika tapi tidak kenal dengan Bapak Hendra Gunawan kurang seru, yuk mengenal salah satu matematikawan Indonesia melalui video berikut;
Belum ada Komentar untuk "Belajar Matematika dari Kerusuhan LP Tanjung Gusta"
Posting Komentar