FUNGSI OBSERVASI DAN CARA MENYUSUN PEDOMAN OBSERVASI
Assalamualaikum wr.wb
Salam maju bersama
Fungsi observasi bagi konselor adalah (1) sekaligus bisa dijadikan alat kontrol (triangulasi) terhadap kebenaran informasi yang disampaikan konseli, (2) bisa dijadikan validasi terhadap informasi yang disampaikan konseli. Metode observasi bisa digunakan sekaligus dengan wawancara, dan jika dipandang perlu bisa digunakan sebagai tes-tes psikologis. Informasi mengenai diri konseli bisa diperoleh melalui konseli itu sendiri (autonamnese) atau dari pihak lain (guru, wali kelas, orang tua atau wali, bahkan teman bermain) yang mngenal konseli (alloanamnese). Fungsi observasi dalam konseling di samping untuk memperoleh gambaran, pengetahuan, dan pemahaman tentang diri konseli; juga untuk menunjang dan melengkapi wawancara.
Hal-hal yang perlu diobservasi (oleh konselor)
Beberapa aspek yang perlu diobservasi adalah : (1) Cara konseli masuk ruang dan menemui konselor, (2) Cara konseli berjabat tangan dengan konselor, (3) Cara duduk dan jarak anatara konseli dengan konselor; (4) Cara berbicara dan nada suara; (5) Bentuk perawakan dan penampilan pada umumnya; (6) Ekspresi wajah, (8) Reaksi-reaksi emosional herhadap ”automatic response” (9) Bahasa-bahasa non-verbal, seprti: batas-batas jarak untuk komunikasi (proxemics), bahasa isyarat badan, muka, mata (kinesics), persepsi tentang waktu (chronemics), nada suara (paralanguage), arti diam (silence), sentuhan fisik (haptics), cara berpakaian dan penampilan, komunikasi melalui indra penciuman (alfactics), isyarat mata (aculesics).
Menyusun pedoman observasi
Dilihat dari prosedurnya, penyusunan pedoman observasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) bertolak dari pemikiran rasional atau mendasarkan pengalaman, yaitu penyusunan pedoman observasi yang dilakukan dengan melihat aspek yang hendak diobservasi itu mendasarkan pemikiran rasional, dan (2) bertolak dari konsepatau konstrak (constuct) yang dipandang telah mapan,
Prosedur penyususunan panduan observasi disajikan pada kotak di bawah ini :
Dari diagram di atas, selanjutnya disusunlah kisi-kisi panduan observasi |
Pedoman Untuk Analisis Selama dan Setelah Observasi
Gibson, (1995 : 263) menyarankan dalam melakukan anaisis selama dan setelah observasi memperhatikan hal-hal berikut : (1) Mengamati satu klien dalam satu waktu.(2) Ada kriteria yang spesifik untuk melakukan observasi. (3) Observasi seharusnya dilakukan tanpa batas waktu. (4) Konseli seharusnya diamati dalam situasi yang natural dan berbeda. (5) Mengamati klien dalam konteks semua situasi atau situasi total. (6) Data dari observasi seharusnya digabugnkan dengan data yang lain. (7) Observasi seharusnya dilakukan dalam kondisi yang menyenangkan.
Contoh Pedoman Observasi :
No. | Aspek yang di observasi | Siswa yang kemandiriannya kurang | |||||||||
AS | DT | FR | IS | KD | MS | MK | NM | OR | UR | ||
1. | Kesungguhan dalam mengikuti Kegiatan | ||||||||||
2. | Keberanian mengemukakan Pendapat | ||||||||||
3. | Tidak berbicara sendiri ketika guru sedang menerangkan | ||||||||||
4. | Tidak gugup dan gelisah saat diberi pertanyaan | ||||||||||
5. | Selalu semangat ketika mengikuti pelajaran |
Wassalamualaikum wr.wb
Belum ada Komentar untuk "FUNGSI OBSERVASI DAN CARA MENYUSUN PEDOMAN OBSERVASI"
Posting Komentar