Ada Baiknya Ini Jadi Mata Pelajaran Di Sekolah Rabu, 18 Maret 2015 Tambah Komentar Edit siswa dan mahasiswanya mempersiapkan diri untuk menghadapi hidup. Membantu mereka dengan mengajarkan Real-life skills! Ada 10 hal yang menurut saya seharusnya diajarkan di sekolah, kampus, dan institusi pendidikan lainnya, untuk membantu mereka mempersiapkan diri menghadapi hidup lebih awal! 1. Mata Pelajaran: Perencanaan Studi dan ProfesiSeperti yang saya sampaikan minggu lalu di artikel “Salah Jurusan”, kurangnya wawasan dan kesadaran berprofesi, sekarang mulai menjadi masalah serius. Karena itu, seluruh institusi pendidikan seharusnya mengajarkan soal pilihan profesi, dan mengajarkan bagaimana si pelajar bisa mempersiapkan diri untuk jalur- jalur profesi yang ada. 2. Mata Pelajaran: Pengetahuan FinansialOrang tua kita yang baik hati seringkali tidak mau kita tahu tentang sulitnya mencari dan mengelola uang. Pola pikir ini menurut saya harus diubah! Perkenalkan anak dan pelajar sedini mungkin dengan konsep finansial, agar mereka tidak kaget nantinya. Ajarkan lewat mata pelajaran ini tentang dunia finansial, konsep kredit bank, konsep bunga, dan bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak. 3. Mata Pelajaran: Membeli Barang dan KepemilikanMasalah konsumerisme bukan hanya salah media, iklan, dan industri, tapi juga salah kita yang melepaskan anak ke dunia ‘barang- barang dan brand keren’ tanpa memiliki modal pemahaman kepemilikan dan ilmu pembelian barang. Ajarkan mereka tentang konsep ‘brand/merek’, konsep kualitas produk, dan cara membeli barang mewah seperti gadget, mobil, atau bahkan properti. 4. Mata Pelajaran: Pola Pikir dan Praktek EntrepreneurshipAjarkan sedini mungkin konsep, pola pikir, dan bahkan melalui permainan di kelas atau tugas proyek bulanan, praktek entrepreneurship. Perkenalkan pada mereka pilihan profesi yang ada selain kerja di kantor, dan bagaimana pola pikir dalam menjalankannya. Bagaimana memulai, mengelola, mengembangkan, dan menciptakan produk untuk bisnis. 5. Mata Pelajaran: People SkillsSalah satu kunci sukses hidup adalah relationship. Maka, people skills, adalah salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh semua orang dalam hidupnya. Ajarkan di kelas melalui pelajaran resmi, konsep membangun relasi, membangun komunitas, dan bekerjasama dengan orang lain dengan empati. 6. Mata Pelajaran: Kreativitas dan Proses BerkaryaDi era kreatif dan digital ini, untuk jadi passionpreneurs, setiap orang harus mampu berkreasi dan berkarya. Ajarkan di kelas tentang konsep kreatif, proses berkarya, dan perkenalkan soal konsep hak cipta dan Hak Kekayaan Intelektual Internasional, agar mampu menciptakan produk dan karya baru, bagaimana meluncurkan karya baru untuk target audience, sambil menghargai karya orang lain. 7. Mata Pelajaran: Public SpeakingKemampuan berbicara di depan umum akan selalu dihadapi setiap orang dalam hidupnya. Saat mahasiswa dia akan presentasi, saat diinterview untuk bekerja, saat mempresentasikan ide, hingga saat mencoba mendapatkan proyek di kantor klien. Ajarkan mereka bagaimana bersikap di panggung, intonasi, penguasaan tata kata, pandangan mata, dan menyampaikan informasi efektif. 8. Mata Pelajaran: Leadership dan Pengambilan KeputusanAjarkan siswa dan mahasiswa kemampuan kepemimpinan sebagai modal untuk bekerja dan berkarya lebih baik lagi. Di mata pelajaran ini, siswa atau mahasiswa akan belajar bagaimana mengelola tim, memimpin tim, dan membangun mental pemimpin dan pengambilan keputusan. 9. Mata Pelajaran: Kemampuan Memecahkan MasalahBerkali- kali saya bertemu dengan siswa dan mahasiswa, bahkan yang menjelang lulus dan wisuda, yang masih memiliki mental ‘terserah bapak’. Mereka masih berharap ada yang membantu mereka menangani masalah itu. Situasi ini bisa diselesaikan dengan mengajarkan cara melihat masalah, membedakan situasi, dan menyelesaikan masalah serta konflik dengan efisien. 10. Mata Pelajaran: Perencaan dan Pencapaian TujuanLast but not least, salah satu yang membedakan kesuksesan dan kegagalan seiringkali adalah keberadaan goal/ tujuan, dan kemampuan membuat rencana yang solid untuk mencapainya. Lewat mata pelajaran ini, siswa dan mahasiswa akan diajarkan bagaimana membuat tujuan yang SMART, yang akurat, yang bermakna serta feasible, dan bagaimana membangun rencana tahap demi tahap, bagaimana menentukan milestones, untuk bisa mencapainya. Itulah 10 hal yang menurut Dedy Dahlan seharusnya sudah saatnya dimasukkan ke dalam kurikulum sebagai mata pelajaran resmi sekolah atau kampus. Bagaimana menurut Anda? Apa hal yang menurut Anda juga seharusnya diajarkan di sekolah dan institusi pendidikan lainnya untuk mempersiapkan siswa dan mahasiswa siap menghadapi dunia profesi? Banyak sekolah mengajarkan yang disampaikan oleh Dedy Dahlan diatas tetapi hanya sekolah-sekolah tertentu saja, misalnya sekolah John Robert Power. Memasukkan mata pelajaran baru di sekolah secara resmi memang bukan hal yang mudah, tetapi untuk langkah awal jika hal yang disebutkan diatas dianggap sangat baik dapat memberikan pelajaran tersebut pada saat kegiatan MOS Sekolah atau dilakukan pada kegiatan ekstra sekolah. Sebagai harapan mudah-mudahan mata pelajaran sekolah semakin dapat disesuaikan dengan yang diharapakan pada dunia kehidupan sehari-hari. Agar tidak ada lagi komentar yang menanyakan Apakah bangsa Indonesia sebuah bangsa yang bodoh atau orang-orang pintar yang hanya memperdebatkan hanya masalah perkalian. *Dedy Dahlan adalah seorang passsion coach yang juga penulis best seller dari buku Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!–Ubah Hobi Jadi Duit, yang dikenal luas dengan gaya penulisan dan gaya panggungnya yang jenaka, nyeleneh, blakblakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi. Budaya itu perlu kita lestarikan, salah satunya adalah maminta gondang, lihat anak-anak SMAN 2 Lintongnihuta belajar maminta gondang; Sumber https://www.defantri.com/ Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "Ada Baiknya Ini Jadi Mata Pelajaran Di Sekolah"
Posting Komentar