Profil Sangkot Marzuki - Pakar biologi dan genetika molekul
Sangkot Marzuki merupakan Pakar unggulan Indonesia dalam bidang biologi dan genetika molekul menerima penghargaan tertinggi dari Pemerintah Australia. Profesor Dr Sangkot Marzuki dinobatkan sebagai Anggota Kehormatan Order of Australia atas jasa-jasanya yang tidak pernah surut kepada hubungan Australia-Indonesia melalui kolaborasi ilmiah dan dalam mempromosikan pendidikan tinggi Australia di Indonesia.
Order of Australia adalah penghargaan tertinggi dalam sistem pemberian penghormatan Australia yang diberikan kepada seseorang atas jasa dan prestasi yang luar biasa.
Ia adalah Direktur Lembaga Eijkman sejak 1992. Profesor Marzuki lahir di Medan pada 1944, menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1968, memperoleh gelar master dari Mahidol University, Bangkok, Thailand, pada 1971 dan gelar doktor di bidang Biokimia dari Monash University, Australia, pada 1976. Tak hanya itu, Sangkot pun turut dianugerahi gelar Higher Doctorate (D.Sc) dari universitas yang sama pada tahun 1998 sebagai pengakuan atas karya akbarnya (magnum opus) mengenai penyakit kelainan tranduksi energi.
Sejak itu, Profesor Marzuki menetap di Australia sebagai staf pengajar di Monash University, Melbourne, Australia. Selama 17 tahun ia membangun kelompok riset dengan reputasi internasional di universitas tersebut.
Profesor Marzuki kembali ke Indonesia pada tahun 1992 atas undangan Profesor Dr. Ing. B.J. Habibie untuk memimpin pembukaan kembali Lembaga Eijkman dan pengembangannya sebagai lembaga penelitian biologi molekul.
Hingga saat ini, sudah banyak kolaborasi yang dilakukannya bersama para pakar Australia, termasuk kolaborasi dalam penelitian wabah penyakit malaria.
Sumber:
-Kedubes Australia - Indonesia
-Detik.com Sumber https://blogpenemu.blogspot.com/
Order of Australia adalah penghargaan tertinggi dalam sistem pemberian penghormatan Australia yang diberikan kepada seseorang atas jasa dan prestasi yang luar biasa.
Ia adalah Direktur Lembaga Eijkman sejak 1992. Profesor Marzuki lahir di Medan pada 1944, menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1968, memperoleh gelar master dari Mahidol University, Bangkok, Thailand, pada 1971 dan gelar doktor di bidang Biokimia dari Monash University, Australia, pada 1976. Tak hanya itu, Sangkot pun turut dianugerahi gelar Higher Doctorate (D.Sc) dari universitas yang sama pada tahun 1998 sebagai pengakuan atas karya akbarnya (magnum opus) mengenai penyakit kelainan tranduksi energi.
Sejak itu, Profesor Marzuki menetap di Australia sebagai staf pengajar di Monash University, Melbourne, Australia. Selama 17 tahun ia membangun kelompok riset dengan reputasi internasional di universitas tersebut.
Profesor Marzuki kembali ke Indonesia pada tahun 1992 atas undangan Profesor Dr. Ing. B.J. Habibie untuk memimpin pembukaan kembali Lembaga Eijkman dan pengembangannya sebagai lembaga penelitian biologi molekul.
Hingga saat ini, sudah banyak kolaborasi yang dilakukannya bersama para pakar Australia, termasuk kolaborasi dalam penelitian wabah penyakit malaria.
Sumber:
-Kedubes Australia - Indonesia
-Detik.com Sumber https://blogpenemu.blogspot.com/
Belum ada Komentar untuk "Profil Sangkot Marzuki - Pakar biologi dan genetika molekul"
Posting Komentar