Jenis-Jenis Wacana Menurut Para Ahli

Guruberbahasa.com - Jenis - Jenis Wacana 

Tarigan  (1987:57 - 59)  membagi  wacana  berdasarkan  bentuknya  menjadi  tiga,  yaitu  wacana  prosa,  wacana  puisi,  dan  wacana  drama. Wacana prosa  adal ah  wacana  yang  disampaikan  dalam  bentuk  prosa.  Wacana  ini  dapat  tertulis  atau  lisan,  dapat  berupa wacana langsung atau tidak langsung, dapat pula pembeberan atau penuturan.  Contoh  wacana  prosa  tulis  misalnya  cerita  pendek  (cerpen),  cerita  bersambung  (cerbu ng),  novel,  artikel,  dan  undang - undang;  sedangkan  contoh  wacana  prosa  lisan  misalnya pidato, khotbah, dan kuliah. 

Wacana  puisi  adalah  wacana  yang  disampaikan  dalam  bentuk  puisi,  baik  secara  tertulis  ataupun  lisan.  Puisi  dan  syair  adalah  contoh  jenis  wacana puisi  tulis, sedangkan puitisasi atau puisi yang dideklamasikan, dan lagu - lagu merupakan contoh  jenis wacana puisi lisan. 

Wacana drama adalah wacana yang disampaikan dalam bentuk drama, dalam  bentuk  dialog,  baik  secara  tertulis  maupun  secara  lisan.  Bentuk  wacana  drama  tulis  terdapat  pada  naskah  atau  naskah  sandiwara,  sedangkan  bentuk  wacana  drama  lisan  terdapat   pada   pemakaian   bahasa   dalam   pementasan   drama,   yakni   percakapan  antarpelaku dalam drama tersebut. Sumarlam  ( et.al , 2005:16)    berpendapat  bahwa ,  wacana  dapat  dibedakan  menjadi  2  macam berdasarkan  media  yang  digunakannya.  Pertama,  wacana  tulis.  Wacana  tulis  artinya  wacana  yang  disampaikan  dengan  bahasa  tulis  atau  melalui  media  tulis  (Sumarlam,  et.al ,  2005:16).  

Untuk  dapat  menerima  atau  memahami  wa cana tulis maka sang penerima atau pesapa harus membacanya. Di dalam wacana  tulis,  terjadi  komunikasi  secara  tidak   langsung  antara  penulis  dengan  pembaca.  Kedua, Wacana Lisan, wacana ini disampaikan dengan bahasa lisan atau media lisan  (Sumarlam,  et.al .  20 05:16).  Untuk  dapat  menerima  dan  memahami  wacana  lisan  maka sang penerima harus menyimak atau mendengarkannya. Di dalam wacana lisan,  terjadi komunikasi langsung antara pembicara dengan pendengar. Berdasarkan  sifat  atau  jenis  pemakaiannya  wacana  dapat  dibe dakan  antara  wacana  monolog  dan  wacana  dialog  (Sumarlam,  et,al ,  2005:17).  

Wacana  dialog  adalah wacana percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara langsung.  Wacana  dialog  ini  bersifat  dua  arah,  dan  masing - masing  partisipan  secara  aktif  ikut  b erperan   dalam   komunikasi   tersebut,   sehingga   disebut   komunikasi    interaktif  (interactive  comunication) (Sumarlam,  et.al ,  2005:17).  

Wacana  monolog  artinya  wacana  yang  disampaikan  oleh  seorang  diri  tanpa  melibatkan  orang  lain  untuk  ikut  berpartisipasi  secara  langsung.  Wacana  monolog  ini  sifatnya  searah  dan  termasuk komunikasi    tidak    interaktif  (non - interactive    comunication) (Sumarlam,  et.al ,  2005:17). Mulyana  (2005:  53)  mengklasifikasikan  wacana  berdasarkan  jumlah  penutur  menjadi  dua,  yaitu  wacana  monolog  dan  wacana  dialog.  Wacana  monolog  adalah  jenis wacana yang dituturkan oleh satu orang. Penuturnya bersifat satu arah, yaitu dari  pihak   penutur.  

Beberapa   bentuk   wacana   monolog,   antara   lain,   adalah   pidato,  pembacaan   puisi,   khotbah   jumat,   pembacaan  berita,   dan   seba gainya   (Mulyana,  2005:53).  Wacana  dialog  adalah  jenis  wacana  yang  dituturkan  oleh  dua  orang  atau  lebih.  Jenis  wacana  ini  bisa  berbentuk  tulis  atau  lisan  (Mulyana,  2005:53).  Dalam  kajian  wacana,  istilah  penutur  ( addreser) atau  orang  pertama  (O 1 ),  biasa  dise but  sebagai penyapa, pembicara dan penulis (wacana tulis). Sedangkan petutur ( addresee) atau orang kedua (O 2 ), sering disamakan dengan sebutan pesapa, mitra bicara,  lawan  bicara, pasangan bicara, pendengar, pembaca (wacana tulis).

Sumber http://www.guruberbahasa.com/

Belum ada Komentar untuk "Jenis-Jenis Wacana Menurut Para Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel