Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Pada Upacara Hari Guru Nasional
Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Pada Upacara Hari Guru Nasional. Masyarakat secara umum dan guru khususnya tidak terlalu antusias menantikan seperti apa pidato atau sambutan mendikbud pada acara Hari Guru Nasional (HGN) setiap tahunnya. Saya juga tidak terlalu menyimak apa yang disampaikan oleh menteri pendidikan pada tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai seorang guru, mendengar pidato atau sambutan mendikbud pada saat upacara HGN adalah hal yang wajib, karena pidato atau sambutan menteri akan dibacakan kembali oleh pembina upacara.
Pidato atau sambutan yang kita dengar hanya satu kali tentu akan mengurangi pemahaman kita tentang pidato tersebut. Untuk memahami 'lebih' apa yang disampaikan oleh mendikbud pada HGN tahun ini ada baiknya kita baca terlebih dahulu.
mari kita simak,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera,
Ibu dan Bapak Guru, Para Pamong dan Tenaga Kependidikan yang saya hormati,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mentakdirkan kita sebagai hamba pengabdi di dunia pendidikan, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kita masih bisa menjalankan pengabdian di dunia pendidikan dengan baik.
Perkenankan saya atas nama pribadi dan pemerintah, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, komitmen, dan segala ikhtiar yang telah dilakukan oleh para guru, pamong dan tenaga kependidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kesempatan ini pula, saya ucapkan selamat memperingati Hari Guru Nasional tahun 2016.
Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis. Berbanggalah menjadi seorang guru. Sebab di tangan para Guru, Pamong, dan Tenaga Kependidikan, masa depan bangsa kita menjadi taruhan.
Melalui anak-anak peserta didik di sekolah, di sanggar-sanggar belajar, kita akan menentukan masa depan bangsa. Tidak ada sosok sukses yang tidak melewati sentuhan seorang guru. Kita bisa berdiri tegak saat ini juga karena pernah ditempa oleh para guru.
Sejak ditetapkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, maka secara resmi guru dinyatakan sebagai pekerja profesional. Namun demikian bukan berarti sebelum itu para guru bekerja secara tidak profesional.
Harus diakui bahwa hingga kini profesionalisme guru di Indonesia masih belum memenuhi harapan. Masih diperlukan upaya-upaya yang lebih keras agar
pekerjaan guru di Negara kita betul-betul sebagai pekerjaan professional di masa yang akandatang.
Pemerintah selama ini telah mengupayakan banyak hal agar para guru semakin profesional. Namun upaya itu akan sia-sia belaka tanpa keinginan keras dari pihak guru itu sendiri.
Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati,
Pemerintah telah bertekad meningkatkan kesejahteraan guru melalui pemberian tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik. Saya berharap hal ini berimplikasi nyata bagi perbaikan kompetensi dan kinerja guru, dibuktikan dengan peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa.
Kedepan perlu segera dirumuskan kebijakan, agar sebagian tunjangan profesi guru bisa diinvestasikan bagi peningkatan kinerja guru melalui program pelatihan dan usaha guru belajar mandiri.
Profesionalisme guru, khususnya berkaitan dengan pengembangan keprofesian dan karirnya makin terus ditumbuhkembangkan. Beberapa kebijakan strategis untuk membentuk guru yang profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi sedang dan akan terus dilakukan oleh pemerintah di semua tingkatan. Peningkatan profesionalisme guru menjadi salah satu dari lima agenda utama pembangunan pendidikan nasional.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Selamat berhari Guru, harinya orang-orang mulia yang menyiapkan generasi masa depan yang lebih cemerlang. Insya-Allah kita semua akan dimuliakan oleh Yang Maha Mulia. Jadilah guru berkemajuan. Ayo hormati guru!
Terima kasih,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 25 November 2016
Menteri Pendidikan dan Kebudayan
Ditandatangani
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP
Setelah membaca pidato menteri pendidikan dan kebudayaan diatas, apa reaksi yang Anda peroleh?. Mungkin tidak ada reaksi apa-apa, dan ini mungkin juga salah satu penyebab tidak banyak masyarakat umum bahkan guru kurang tertarik untuk menyimak apa yang disampaikan oleh menteri pendidikan pada hari penting oleh guru yaitu Hari Guru Nasional (HGN).
Mudah-mudahan pada pidato HGN berikutnya pidato menteri lebih berisi dan memberi sedikit reaksi kepada pembaca atau pendengar.
Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Pada Upacara Hari Guru Nasional diambil dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terakhir, kepada guru di seluruh Indonesia dan kepada guru-guru yang pernah mendidik dan mengajari aku, kuucapakan Selamat Hari Guru dan Banggalah Jadi Guru Profesional.
Video pilihan khusus untuk Anda 💗 Pesan Bapak Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sangat menginspirasi untuk para guru;
Sumber https://www.defantri.com/
Sebagai seorang guru, mendengar pidato atau sambutan mendikbud pada saat upacara HGN adalah hal yang wajib, karena pidato atau sambutan menteri akan dibacakan kembali oleh pembina upacara.
Pidato atau sambutan yang kita dengar hanya satu kali tentu akan mengurangi pemahaman kita tentang pidato tersebut. Untuk memahami 'lebih' apa yang disampaikan oleh mendikbud pada HGN tahun ini ada baiknya kita baca terlebih dahulu.
mari kita simak,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera,
Ibu dan Bapak Guru, Para Pamong dan Tenaga Kependidikan yang saya hormati,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mentakdirkan kita sebagai hamba pengabdi di dunia pendidikan, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kita masih bisa menjalankan pengabdian di dunia pendidikan dengan baik.
Perkenankan saya atas nama pribadi dan pemerintah, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi, komitmen, dan segala ikhtiar yang telah dilakukan oleh para guru, pamong dan tenaga kependidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kesempatan ini pula, saya ucapkan selamat memperingati Hari Guru Nasional tahun 2016.
Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis. Berbanggalah menjadi seorang guru. Sebab di tangan para Guru, Pamong, dan Tenaga Kependidikan, masa depan bangsa kita menjadi taruhan.
Melalui anak-anak peserta didik di sekolah, di sanggar-sanggar belajar, kita akan menentukan masa depan bangsa. Tidak ada sosok sukses yang tidak melewati sentuhan seorang guru. Kita bisa berdiri tegak saat ini juga karena pernah ditempa oleh para guru.
Sejak ditetapkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, maka secara resmi guru dinyatakan sebagai pekerja profesional. Namun demikian bukan berarti sebelum itu para guru bekerja secara tidak profesional.
Harus diakui bahwa hingga kini profesionalisme guru di Indonesia masih belum memenuhi harapan. Masih diperlukan upaya-upaya yang lebih keras agar
pekerjaan guru di Negara kita betul-betul sebagai pekerjaan professional di masa yang akandatang.
Pemerintah selama ini telah mengupayakan banyak hal agar para guru semakin profesional. Namun upaya itu akan sia-sia belaka tanpa keinginan keras dari pihak guru itu sendiri.
Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati,
Pemerintah telah bertekad meningkatkan kesejahteraan guru melalui pemberian tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik. Saya berharap hal ini berimplikasi nyata bagi perbaikan kompetensi dan kinerja guru, dibuktikan dengan peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa.
Kedepan perlu segera dirumuskan kebijakan, agar sebagian tunjangan profesi guru bisa diinvestasikan bagi peningkatan kinerja guru melalui program pelatihan dan usaha guru belajar mandiri.
Profesionalisme guru, khususnya berkaitan dengan pengembangan keprofesian dan karirnya makin terus ditumbuhkembangkan. Beberapa kebijakan strategis untuk membentuk guru yang profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi sedang dan akan terus dilakukan oleh pemerintah di semua tingkatan. Peningkatan profesionalisme guru menjadi salah satu dari lima agenda utama pembangunan pendidikan nasional.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan. Selamat berhari Guru, harinya orang-orang mulia yang menyiapkan generasi masa depan yang lebih cemerlang. Insya-Allah kita semua akan dimuliakan oleh Yang Maha Mulia. Jadilah guru berkemajuan. Ayo hormati guru!
Terima kasih,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 25 November 2016
Menteri Pendidikan dan Kebudayan
Ditandatangani
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP
Setelah membaca pidato menteri pendidikan dan kebudayaan diatas, apa reaksi yang Anda peroleh?. Mungkin tidak ada reaksi apa-apa, dan ini mungkin juga salah satu penyebab tidak banyak masyarakat umum bahkan guru kurang tertarik untuk menyimak apa yang disampaikan oleh menteri pendidikan pada hari penting oleh guru yaitu Hari Guru Nasional (HGN).
Mudah-mudahan pada pidato HGN berikutnya pidato menteri lebih berisi dan memberi sedikit reaksi kepada pembaca atau pendengar.
Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Pada Upacara Hari Guru Nasional diambil dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terakhir, kepada guru di seluruh Indonesia dan kepada guru-guru yang pernah mendidik dan mengajari aku, kuucapakan Selamat Hari Guru dan Banggalah Jadi Guru Profesional.
Video pilihan khusus untuk Anda 💗 Pesan Bapak Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sangat menginspirasi untuk para guru;
Belum ada Komentar untuk "Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Pada Upacara Hari Guru Nasional"
Posting Komentar