Laporan Praktikum Larik dan Matrik 3
www.IndoINT.com
Laporan Praktikum Larik dan Matrik 3
1. Any
Sumber https://www.hajarfisika.com/
Laporan Praktikum Larik dan Matrik 3
Larik dan Matrik 3
1. Any
Larik A didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas
Kemudian digunakan logika any dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
- any (A) = 1, menunjukkan beberapa dari elemen larik A baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 adalah bernilai benar (1) atau tidak salah (0)
- any (A,1) = 0 1 1, menunjukkan beberapa dari elemen larik A kolom 1 bernilai salah (0), kolom 2 dan kolom 3 bernilai benar (1)
- any (A,2) = 1, menunjukkan beberapa dari elemen larik A baris 1 bernilai benar (1)
- any (A,3) = 0 1 1, menunjukkan beberapa dari elemen larik A kolom 1 bernilai salah (0), kolom 2 dan kolom 3 bernilai benar (1)
Larik B didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas
Kemudian digunakan logika any dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
- any (B) = 0, menunjukkan beberapa dari elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 adalah bernilai salah (0) atau tidak benar (1)
- any (B,1) = 0 0 0, menunjukkan beberapa dari elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0)
- any (B,2) = 0, menunjukkan beberapa dari elemen larik B baris 1 bernilai salah (0)
- any (B,3) = 0 0 0, menunjukkan beberapa dari elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0)
Larik C didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas
Kemudian digunakan logika any dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
- any (C) = 1 1 1, menunjukkan beberapa dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai benar (1) pada seluruh baris
- any (C,1) = 1 1 1, menunjukkan beberapa dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai benar (1) pada seluruh baris
- any (C,2) = 1 ; 1 ; 1, menunjukkan beberapa dari elemen matriks C baris 1, baris 2, dan baris 3 bernilai benar (1) pada seluruh kolom
- any (C,3) = 0 1 1 ; 1 1 0 ; 1 0 1, menunjukkan gabungan susunan dari any (C,1) dan any (C,2) tetapi peninjauan elemen benar atau salahnya di cari secara tersendiri bukan secara 'beberapa'
Pada matriks logika any bekerja pada :
- any (C) : beberapa dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 dari seluruh baris
- any (C,1) : beberapa dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 dari seluruh baris
- any (C,2) : beberapa dari elemen matriks C baris 1, baris 2, dan baris 3 dari seluruh kolom
- any (C,3) : pada semua elemen matriks C secara tersendiri
Dapat digambarkan sebagai berikut :
2. All
Matriks A didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas
Kemudian digunakan logika all dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
- all (A) = 0, menunjukkan semua elemen larik A baris 1 seluruh kolom adalah bernilai salah (0) atau tidak benar (1)
- all (A,1) = 0 1 1, menunjukkan semua elemen larik A baris 1 kolom 1 bernilai salah (0), kolom 2 dan kolom 3 bernilai benar (1)
- all (A,2) = 0, menunjukkan semua elemen larik A baris 1 bernilai salah (0)
- all (A,3) = 0 1 1, menunjukkan semua elemen larik A baris 1 kolom 1 bernilai salah (0), kolom 2 dan kolom 3 bernilai benar (1)
Matriks B didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas
Kemudian digunakan logika all dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
- all (B) = 0, menunjukkan semua elemen larik B baris 1 seluruh kolom adalah bernilai salah (0) atau tidak benar (1)
- all (B,1) = 0 0 0, menunjukkan semua elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0)
- all (B,2) = 0, menunjukkan semua elemen larik B baris 1 bernilai salah (0)
- all (B,3) = 0 0 0, menunjukkan semua elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0)
Matriks C didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas
Kemudian digunakan logika all dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
- all (C) = 0 0 0, menunjukkan semua elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0) pada seluruh baris
- all (C,1) = 0 0 0, menunjukkan semua elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0) pada seluruh baris
- all (C,2) = 0 ; 0 ; 0, menunjukkan semua elemen matriks C baris 1, baris 2, dan baris 3 bernilai salah (0) pada seluruh kolom
- all (C,3) = 0 1 1 ; 1 1 0 ; 1 0 1, menunjukkan gabungan susunan dari any (C,1) dan any (C,2) tetapi peninjauan elemen benar atau salahnya di cari secara tersendiri
Pada matriks logika all bekerja pada :
- all (C) : semua dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 dari seluruh baris
- all (C,1) : semua dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 dari seluruh baris
- all (C,2) : semua dari elemen matriks C baris 1, baris 2, dan baris 3 dari seluruh kolom
- all (C,3) : pada semua elemen matriks C secara tersendiri
Dapat digambarkan sebagai berikut :
3. Isempty
Matriks A, B, C, dan D didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas
Kemudian digunakan logika isempty dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
- isempty : bernilai 1 jika array mempunyai himpunan yang kosong dan bernilai 1 jika himpunan tidak kosong
4. Isnan
Matriks A dan C didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas
Kemudian digunakan logika isempty dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
- isnan (is not a number) : bernilai 1 untuk nilai yang bukan angka contohnya adalah tak terhingga
5. Matriks Khusus
Matriks F didefinisikan berukuran 4x4 yang semua elemennya bernilai nol dengan algoritma 'zeros' untuk semua elemen bernilai nol dan '4' untuk dimensi matriks berukuran 4x4
Matriks G didefinisikan berukuran 3x3 yang semua elemennya bernilai satu dengan algoritma 'ones' untuk semua elemen bernilai satu dan '3' untuk dimensi matriks berukuran 3x3
Matriks H didefinisikan berukuran 4x4 yang diagonal elemennya bernilai satu dengan algoritma 'eye' untuk diagonal elemen yang bernilai satu dan '4' untuk dimensi matriks berukuran 4x4
6. Matriks pada persamaan linier
2x - 3y + 5z = 20 .....(1)
x + z = -16 .....(2)
2y - 15z = 30 .....(3)
Persamaan linier diatas dapat diselesaikan dengan metode matriks, yaitu :
a. Metode pembagian
Matriks k didefinisikan terlebih dahulu, yaitu koefisien dari x, y, dan z pada 3 persamaan linier diatas
Matriks l didefinisikan sebagai hasil dari 3 persamaan linier diatas (konstanta)
Matriks k kemudian dibagi dengan matriks l dengan simbol '\' karena secara teoritik ini adalah pembagian oleh invers
b. Metode determinan
Matriks k didefinisikan terlebih dahulu, yaitu koefisien dari x, y, dan z pada 3 persamaan linier diatas
Matriks l didefinisikan dari hasil 3 persamaan linier tersebut (konstanta) kemudian dimasukkan pada kolom 1 baris 1, baris 2, dan baris 3 yang mana merupakan letak dari variabel x dari 3 persamaan linier tersebut
Matriks m didefinisikan dari hasil 3 persamaan linier tersebut (konstanta) kemudian dimasukkan pada kolom 2 baris 1, baris 2, dan baris 3 yang mana merupakan letak dari variabel y dari 3 persamaan linier tersebut
Matriks n didefinisikan dari hasil 3 persamaan linier tersebut (konstanta) kemudian dimasukkan pada kolom 3 baris 1, baris 2, dan baris 3 yang mana merupakan letak dari variabel z dari 3 persamaan linier tersebut
- Nilai x dapat dicari dengan membagi matriks l dengan matriks k menggunakan simbol '/' karena pembagian biasa
- Nilai y dapat dicari dengan membagi matriks m dengan matriks k menggunakan simbol '/' karena pembagian biasa
- Nilai z dapat dicari dengan membagi matriks n dengan matriks k menggunakan simbol '/' karena pembagian biasa
7. Magic
Logika magic digunakan untuk membentuk matriks berukuran NxN dan penjumlahan tiap baris per baris, kolom per kolom, dan diagonal per diagonal adalah sama, perhitungan dimulai dari 1 sampai N2.
Misal N=4 maka matriks yang terbentuk adalah matriks ukuran 4x4 dan nilai dari 1 sampai 42 = 16. Penjumlahan baris per baris, kolom per kolom, dan diagonal per diagonal 34
Nilai N = 3 dan nilai yang dihitung adalah dari 1 sampai 32 = 9. Penjumlahan baris per baris, kolom per kolom, dan diagonal per diagonal 15
8. Diag
Larik v didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas
Kemudian digunakan logika diag dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
- diag : mengubah elemen-elemen pada array menjadi elemen-elemen matriks diagonal sesuai dengan banyaknya baris atau kolom pada array
diag(v,1) berfungsi untuk mengubah elemen-elemen pada array menjadi elemen-elemen matriks diagonal yang diagonalnya naik keatas atau naik 1 tingkat dari diagonal awal
diag(v,-1) berfungsi untuk mengubah elemen-elemen pada array menjadi elemen-elemen matriks diagonal yang diagonalnya turun kebawah atau turun 1 tingkat dari diagonal awal
9. Triu dan Tril
x didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window sebagai magic (5) dan hasilnya seperti gambar diatas
Logika triu digunakan pada variabel x sehingga nilai dibawah diagonal tengah bernilai nol.
Jadi logika trius digunakan untuk membuat nol nilai dibawah diagonal tengah dari suatu matriks
Logika tril digunakan pada variabel x sehingga nilai diatas diagonal tengah bernilai nol.
Jadi logika triul digunakan untuk membuat nol nilai diatas diagonal tengah dari suatu matriks
Sumber https://www.hajarfisika.com/
Belum ada Komentar untuk "Laporan Praktikum Larik dan Matrik 3"
Posting Komentar